Menurut data Dewan Listrik China terbaru, konsumsi listrik selama tujuh bulan pertama tahun ini melonjak 15,6 persen tahun-ke-tahun menjadi 4,7 triliun kilowatt-jam.[Foto/IC]

Kontrol yang sedang berlangsung atas penggunaan listrik di beberapa wilayah China akan dilonggarkan, karena upaya pemerintah untuk menahan lonjakan harga batu bara dan meningkatkan pasokan batu bara untuk pembangkit listrik diharapkan dapat memperbaiki situasi pasokan dan permintaan listrik, kata para ahli pada hari Senin .

Mereka juga mengatakan keseimbangan yang lebih baik pada akhirnya akan dicapai antara pasokan listrik, pengendalian emisi karbon dioksida dan target pertumbuhan ekonomi, karena China bergerak ke arah campuran listrik yang lebih hijau untuk memenuhi komitmennya terhadap tujuan emisi karbon dioksida.

Langkah-langkah untuk mengurangi penggunaan listrik di pabrik-pabrik saat ini sedang diberlakukan di 10 wilayah setingkat provinsi, termasuk pusat kekuatan ekonomi di provinsi Jiangsu, Guangdong, dan Zhejiang.

Masalah pasokan listrik juga mengakibatkan pemadaman listrik untuk beberapa pengguna rumah tangga di Cina Timur Laut.

"Ada kekurangan listrik nasional sampai batas tertentu, dan penyebab utamanya adalah pertumbuhan permintaan listrik yang lebih besar dari perkiraan didorong oleh pemulihan ekonomi sebelumnya dan harga yang lebih tinggi untuk produk intensif energi," kata Lin Boqiang, direktur China Center for Penelitian Ekonomi Energi di Universitas Xiamen.

"Karena lebih banyak tindakan diharapkan dari pihak berwenang untuk mengamankan pasokan batu bara listrik dan menggagalkan lonjakan harga batu bara, situasinya akan terbalik."

Menurut data Dewan Listrik China terbaru, konsumsi listrik selama tujuh bulan pertama tahun ini melonjak 15,6 persen tahun-ke-tahun menjadi 4,7 triliun kilowatt-jam.

Administrasi Energi Nasional telah mengadakan konferensi untuk memastikan kecukupan pasokan batu bara dan gas di musim dingin dan musim semi mendatang, terutama untuk pembangkit listrik dan pemanas rumah tangga.

Lin mengatakan bahwa lonjakan harga produk intensif energi, seperti baja dan logam nonferrous, telah berkontribusi terhadap pesatnya pertumbuhan permintaan listrik.

Zeng Ming, kepala Internet of Energy Research Center di North China Electricity Power University, mengatakan otoritas pusat telah mulai mengambil langkah-langkah untuk mengamankan pasokan batu bara dan menstabilkan harga batu bara.

Karena energi bersih dan baru diharapkan memainkan peran yang lebih besar dan jangka panjang dalam bauran energi China daripada batu bara, tenaga batu bara kemudian akan digunakan untuk menyeimbangkan jaringan daripada untuk memenuhi kebutuhan beban dasar, kata Zeng.

Artikel dari www.chinadaily.com.cn